Dorothea
hai semuanyaa.. aku tazz dan disini aku mau bercerita tentang salah satu temanku yg hampir menjadi Dorothea ku. Okeyy, agar mudah kita panggil saja dia dorothea yaa..
Aku dan dorothea sudah berteman sejak kami berumur 8 tahun, kami mulai berteman baik saat kami sekelas di bangku kelas 2 sd. Dorothea adalah salah satu orang paling sabar yang pernah ku kenal yang dapat menghadapi seluruh perilakuku yang membuat orang lain risih.
Sebelum lulus, kami pernah membuat janji "suatu hari, ayo kita ikut kompetisi mewakili sekolah masing-masing. ayo kita bertemu dan berbagi cerita di lomba itu."
Waktu terus berjalan, hari berlalu, bulan berganti. Tahun berikutnya aku melanjutkan pendidikanku di mts negeri, sedangkan ia di mts swasta di pondok. Dorothea telah jauh melampauiku, ia semakin berkembang, memenangkan berbagai olimpiade, dan.. semakin cerdas. Meskipun begitu... masih seperti dahulu, dorothea lebih memilih menjadi kutu buku dan tidak banyak melakukan kegiatan di sekolahnya, meskipun ia menjadi salah satu anggota mps, namun ia hanya menjadi anggota biasa dan tak terlalu aktif katanya. Sedangkan Aku, lebih memilih mengembangkan kemampuanku, berorganisasi, dan tetap memprioritaskan belajar, meskipun tak sering mengikuti lomba.
Setahun kemudian, akhirnya kami bertemu pada kompetisi sains madrasah. Aku di bidang matematika, sedangkan Dorothea ipa. Sungguh sangat menyenangkan, kami bertukar cerita dan pengalaman, bergurau bersama seperti dahulu kala. Dan yaa, sesuai dugaanku, dorothea mendapatkan peringkat pertama se kabupaten dan ber hak lanjut ke provinsi. Namun.. setelah itu aku tak mendapatkan kabar apapun darinya.
Beberapa bulan kemudian, ia menghubungiku lagi, katanya ia sedang perpulangan. Dorothea bertanya, kemana aku akan melanjutkan sekolah. Aku memang bermimpi melanjutkan sekolah di salah satu man terbaik di Indonesia, namun.. kemungkinannya cukup kecil, mengingat sainganku ada 1800 dan 7000 orang. Saat ku tanya dorothea akan melanjutkan ke sekolah apa.. ia menjawab bahwa ia akan melanjutkan sekolah ma di lembaga yang sama dengan mts nya sebelumnya. Ku pikir ia akan senang, ternya ia malah kecewa dengan pilihan orang tuanya itu. Dorothea ingin mencoba sekolah baru di luar kota. Ia bilang sudah muak dengan sekolah lamanya. Hanya sampai disana percakapan kami, karena lagi lagi dorothea harus segera kembali ke pondoknya.
Kira kira begitulah ceritaku dengan temanku yang satu ini, dorothea.
Terima kasih 💐💐
Komentar
Posting Komentar