MENELADANI AS MAUL HUSNA AL MUTA'ALI

 "Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama, yaitu 100 kecuali satu. Barang siapa yang MENGHAFAL (menghafal,memahami dan mengamalkan ) maka dia akan MASUK SYURGA. Sesungguhnya Dia itu ganjil, Dia menyukai yang ganjil." (HR. Imam Baihaqi)


Setiap Muslim dianjurkan untuk meneladani Asmaul Husna agar dapat MEMPERKUAT IMAN dan juga meningkatkan kualitas hidup secara. keseluruhan. Meneladani Asmaul Husna juga dapat dijadikan bekal untuk di akhirat nanti.

Salah satu asma Allah yang akan sangat bermanfaat jika diteladani adalah AL MUTA'ALI


Sebagai umat Muslim, sudah selayaknya kita setidaknya mengetahui bahkan lebih bagus lagi meneladani Asmaul Husna. Kebaikan Allah yang terkandung sangatlah mulia jika bisa diterapkan dalam kehidupan manusia.


Meneladani Asmaul Husna akan memberikan dampak positif kepada hidup dan mengarahkan umat Muslim ke jalan yang benar. Selain itu, jika nama dan sifat Allah yang baik diteladani, iman seorang Muslim akan semakin kuat dan selalu diberi kesabaran ketika menghadapi masalah.


AL MUTA'ALI


Al Mutaalii الْمُتَعَالِي artinya adalah Allah Tuhan Yang Maha Tinggi, Tertinggi, Dia yang sifat-sifat-Nya tidak sama dengan ciptaan.


Asmaul Husna Al Mutaali الْمُتَعَالِي dalam bahasa Arab Klasik diartikan sebagai:


menjadi tinggi,

berada di atas,

tinggi untuk ditinggikan,

naik ke atas melampaui,

melampaui untuk menyelesaikan,

melampaui untuk mengatasi,

melampaui untuk mendahului,

mempromosikan,

naik ke atas,

berada dpuncak untuk naik,

menjadi melampaui,

terkemuka

Sehingga bisa disimpulkan, Allah adalah Al-Muta’ali (Al Mutaalii) Tuhan Yang Mahatinggi dan ditinggikan atas semua ciptaan.


Makna Asmaul Husna ini adalah Tuhan kita Allah SWT jauh melampaui imajinasi, pemikiran, dan pandangan manusia terlalu sempit untuk memahami kebesaran sejati-Nya. Karena Dia Yang Maha Tinggi, apabila Allah telah menundukkan alam semesta ini, tak akan ada artinya lagi hal-hal fana seperti harta, kendaraan, pakaian mewah yang kita miliki.


Sifat Allah Yang Maha Tinggi ini yang harus diimani dan semestinya bisa mengingatkan kita untuk tidak mudah mersa sombong. Sebab, Allah-lah Dzat Yang Maha Tinggi dan hanya Dia yang berhak untuk ditinggikan. Manusia hanyalah satu dari hamba-hamba-Nya.


Al Mutaali Allah Yang Maha Tinggi ini terkandung dalam dalam Al Quran, diantaranya.


Surat Ar-Ra’d Ayat 9

عَٰلِمُ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ ٱلْكَبِيرُ ٱلْمُتَعَالِ


Artinya: “Yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak; Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi.”


Kita tak boleh angkuh, karena kita tak ada apa-apanya dibanding Allah SWT. Jika Allah menghendaki, seketika juga bisa mengambil titipan-Nya, harta kita, dan lain sebagainya tersebut dan dialihkan kepada orang lain. Di hari akhir nanti, sekecil apapun pemberian-pemberian Allah didunia ini akan dimintai pertanggung jawabannya diakhirat kelak


Cara Meneladani Asmaul Husna Al Mutaalii


Bagaimana kita menghayati kehadiran Allah Al Muta’aali dalam kehidupan kita sehari-hari? Terdapat banyak cara dapat kita lakukan untuk menanamkan keyakinan atas asma Allah Al Mutaalii yang artinya Tuhan Maha Tinggi ini.


Sebagaimana dikutip dari Tafsir Al Quran yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI, disebutkan dengan kita mengakui adanya hal-hal yang ghaib, kejadian-kejadian yang belum sepenuhnya dapat dinalar manusia, serta makhluk-makhluk yang super kecil seperti virus yang belum dapat dikendalikan manusia menjadi bukti kekuasaan Allah yang Maha unggul, Maha tinggi.


Tantangan alamiah dan ilmiah yang selalu ada kebaruan menunjukkan kuasa Allah Al-Muta’aali, yang lebih unggul dari manusia, bahkan bila seluruh kemampuan manusia itu digabungkan.


Sebagaimana dikutip penjelasan Asmaul Husna Al Mutaalii di Bina Akidah, terdapat juga beberapa acara praktis lain yang setiap saat dapat kita praktikkan, antara lain dengan:


1. Menomorsatukan Allah. Ini artinya apa yang menjadi perintah Allah dan laranganNya menjadi pegangan utama kita dalam menapaki kehidupan. Allah sangat mencintai keadilan, keindahan, dan kebaikan misalnya, maka nilai-nilai etis tersebut harus menjadi landasan kita bersikap dan berperilaku.

2.Tidak memandang diri paling utama. Dalam tata pergaulan kita dalam keluarga, masyarakat, dalam berorganisasi, misalnya, kita selalu menyadari bahwa diri kita hanyalah manusia yang banyak kelemahan dan kekurangannya.


3.Tidak menuhankan orang lain. Dengan meresapkan makna Allah Al-Muta’aali, kita akan terhindar dari menuhankan orang lain. Kita dapat mengerti dan menempatkan manusia dalam posisinya sebagai makhluk yang tidak sempurna.


4.Tidak berputus asa. Pada saat kita berada dalam posisi yang lemah, dan sulit, dengan mengingat Allah Al-Muta’aali kita menjadi optimis, bahwa Allah yang Maha tinggi, Maha unggul mengerti yang terbaik untuk kita dan setiap saat dapat mengubah keadaan.


Allah Maha Tinggi tetapi sangat dekat. Meskipun Al-Muta’aali dimaknai Maha Tinggi, tetapi dalam ketinggianNya sejatinya Allah juga Maha Dekat karena Ia Maha luhur dan Maha Unggul sekaligus. Kemahaluhurannya menjadikan Allah sangat dekat dengan jiwa dan hati nurani manusia yang Ia ciptakan dan padanya telah ditiupkan Ruh-Nya.



WALLOHU'ALAM


SEMOGA KITA DIBERI KEMAMPUA N UNTUK MENYIKAPINYA .


SEMOGAT SEHAT WAL AFIAT, ISTIQOMAH DAN WAFAT DALAM IMAN,ISLAM SERTA HUSNUL KHOTIMAH

للّٰهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىٰ سّيِّدِنَا مُحَمَّدِ نِالنُّوْرِ الذَّاتِى وَالسِّرِّ السَّارِى فِى سَائِرِ الْأَسْمَاءِ وَالصِّفَاتِ وَعَلىٰ اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ 

(Sholawat Nurıdzatı)


MARI SAMPAIKAN "AL FATIHAH" KEPADA NABI MUHAMMAD SAW,PARA SAHABAT DAN KELUARGA BELIAU, JUGA UNTUK KEDUA ORANG TUA ,GURU/MURSYID DAN SEMUA MUSLIMIM MUSLIMAT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ekspresikan emosimu pada hal yang lebih positif

Tanda-tanda Kenabian